SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA WONOREJO KECAMATAN KEDUNGJAJANG KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR 67358

Saturday, November 30, 2013

NAPAK TILAS KERAJAAN LAMAJANG TIGANG JURU

Siapa yang tak kenal dengan kerajaan Majapahit. Kerajaan yang konon memiliki jalur perdagangan se-Nusantara ini didirikan oleh Raden wijaya atau bergelar Kertarajasa Jaya Wardhana.

Rupaya sebelum pendirian kerajaan Majapahit, Raden Wijaya terikat perjanjian dengan Aria Wiraraja karena turut membantu menjatuhkan kerajaan Singahasari atau Singosari yang dipimpin oleh Raja Kertanegara hingga berdirinya kerajaan Majapahit.

Dalam Kitab Pararaton, bekas kerajaan Singosari dibagi menjadi dua berdasarkan kesepakatan anatar Raden Wijaya dan Aria Wiraraja.  Bekas wilayah Kerjaan Singosari bagian barat yang kemudian bernama Majapahit dengan Raja Raden Wijaya kekuasaanya meliputi Daerah Singosari, Kediri, Gelang-Gelang (Ponorogo) dan Wangker dengan ibu kota Majapahit di Mojokerto.

Bekas Kerajaan Singosari bagian timur kemudian menjadi Kerjaan Lamajang Tigang Juru dengan kekuasaan meliputi Daerah Lumajang, Panarukan, Blambangan, Madura dengan ibu kota di Katurenon (Kawasan Situs Biting) dengan raja Aria Wiraraja. Berdasarkan data sejarah dua kerajaan itu berdiri pada 10 November 1293. Perjanjian itu termaktub dalam Parasasti Pudadu.

Arkeologi Udhayana Aries Purwantini mengatakan, Kerajaan Lamajang Tigang Juru ini memiliki peradaban yang hampir sama dengan kerajaan Majapahit. "Saat ini sedang dilakukan penggalian situs Biting. Dimana situs ini adalah benteng kerajaan Lamajang Tigang Juru yang memiliki luas sekitar 135 Hektar," kata Aris di sela-sela penggalian situs.

Di dalam situs tersebut, terdapat beberapa petilasan-petilasan Aria Wiraraja atau masyarakt sekitar menyebut Banyak Wide atau Minak Koncar. Setidaknya, ada bangunan cungkup yang berisi makam Aria Wiraraja. Namun, kata Aris, secara sejarah belum dibuktikan apakah makam tersebut benar-benar persemayaman Raja Minak Koncar atau bukan.

"Masyarakat sekitar mempercayai bahwa ini adalah makam Aria Wiraraja. Selain itu, Aria Wiraraja yang pernah menjabat sebagai Adipati Sumenep itu di sana juga tidak ada makam Aria Wiraraja," jelasnya. Di sekitar situs tersebut juga terdapat sejumlah petilasan-petilasan lainnya. Seperti makam Minak Koncar dan Sumur Windhu.

Aria Wiraja meninggalkan banyak keturunan. Setidaknya ada tiga yang utama. Yakni, Mahapatih Nambi yang kemudian menggatikan menjadi raja Lamajang dan gugur mempertahankan kebesaran Lamajang Tigang Juru pada 1316 Masehi.

Kedua, Ronggolawe yang menjadi Adipati Tuban I dan gugur pada 1295 masehi karena melakukan perlawanan kepada Kerajaaan majapait. Dari Ronggolawe inilah kemudian tersambung keturunan generasi keempat, yakni Raden Sahid atau Sunan Kalijaga.

Ketiga, Adipati Suradhikara yang kemudian meneruskan pemerintahan di bekas kerajaan Lamajang Tigang Juru yang kemudian menurunkan raja-raja di kerajaan Patukangan atau Panarukan dan Blambangan seperti Prabu Tawang Alun. Selanjutnya, kerajaan Lamajang Tigang Juru Runtuh Karena 'Salah Paham' dengan Majapahit.

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih melakukan penggalian terhadap bekas kerajaan Lamajang Tigang Juru itu.

No comments:

Post a Comment