SELAMAT DATANG DI WEBSITE DESA WONOREJO KECAMATAN KEDUNGJAJANG KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR 67358

Tuesday, September 4, 2012

SEJARAH DESA KRASAK

Dijaman dahulu sebelum ter ciptanya desa krasak yang seperti sekarang ini desa krasak adalah sebuah hutan yang kemudian di babat oleh seorang yang bernama ki buyut Darmo namun di kemudian hari ki buyut darmo pindah ke daerah lain dan menyerahkan hasil babatannya itu ke adik beliau yang bernama ki wiro yang akhirnya ki wiro inilah yang di angkat menjadi kades pertama di desa krasak dan di panggil dengan ki lurah wiro.
Dan pada saat itu ki lurah wiro mendapatkan infentaris se ekor kuda untuk alat transportasi keliling kampung dan ki lurah wiro ini mempunyai sebuah pusaka ampuh yang berupa cambuk atau cemeti yang konon ceritanya bisa menyembuhkan orang yang di gigit ular walau separah apapun hingga pada suatu hari di saat ki lurah wiro keliling kampung ada seorang warganya di gigit ular dan menurut ceritanya orang itu sampai meningal dan setelah itu ki wiro memukulkan cambuknya ke arah warganya yang mati di gigit ular itu3x dan tiba tiba orang itu bangun dan sembuh seperti tidak pernah ter jadi apa apa pada dirinya dan walawpun hal itu tidak masuk akal tapi kemungkinan orang yang di gigit ular itu masih belum betul betul mati mungkin Cuma pingsan atau kelenger
Dan sedangkan desanya di namakan desa krasak karena di situ ada pohon yang sangat besar dan angker dan pohon tersebut di namakan pohon krasak karena memang di desa itu terdiri dari dua suku yatu suku madura /pendatang dan suku jawa /penduduk asli yang mana nama kerasak adalah perpaduan keras yang di ambil dari bahasa jawa dan di tujukan ke orong madura yang artinya sifatnya keras, sak di ambil dari bahasa madura yaitu tak sak kasak dan di tujukan ke orang jawa yang artinya tidak pernah membuat keramaian dan setela beberapa tahun kemudian ki lurah wiro berhenti menjadi lurah karena usianya yang sudah lanjut dan akhirnya di adakan pil kades ke dua di desa krasak sehingga terpilihlah kades ke dua yaitu ki lurah mokali yang ter kenal dengan kebijaksanaan dan kedermawanannya.

Sehingga akhirnya di usianya yang agak lanjut maka ki lurah mokali beserta masyarakat mengadakan pilkades dan terpilihlah orang yang sangat bijaksana yang bernama Ki Sumo Rejo atau Ki Lurah Sumo Rejo dan kades ketiga inipun tidak jauh berbeda dengan kades kedua. Kades Ki Sumo Rejo sangat disukai oleh warganya namun dengan usianya yang sudah Tua dan tidak memungkinkan untuk mempimpin masyarakat, maka diadakan kembali Pilkades dengan 6 orang calon dan akhirnya yang terpilih adalah seorang yang bernama Rateman yang terkenal dengan keberaniannya dan kecerdasannya.
Namun Kades Rateman tidak bisa memimpin desa Krasak seperti yang inginkan oleh masyarakat karena di usianya yang masih muda dan gagah-gagahnya sebagai seorang pemimpin, Kades Rateman meninggal Dunia diusianya yang masih 45 tahun yaitu pada tahun 1965 dan dengan wafatnya Kades Rateman maka kepemimpinan kades desa Krasak diserahkan kepada Sekdes yang bernama Bapak Carek Niti yang hanya bisa memimpin selama dua Tahun yaitu sampai tahun 1967
Setelah itu untuk keamanan masyarakat pasca G 30- S PKI dan DORBOK maka desa Krasak di pimpin oleh oknum Tentara yang bernama Kolonel Natrip selama 10 tahun yaitu sampai tahun 1977 dan digantikan kepada rekannya yang bernama Letkol Asir dan Letkol Asir inipun tidak jauh berbeda dengan Kolonel Natrip yaitu memimpin desa Krasak selama 10 tahun yaitu sampai tahun1987.
Kemudian diadakan Pilkades lagi dan terpilihlah seorang yang bernama Muhammad Yaitu Kades Muhammad yang memimpin desa Krasak selama 8 tahun hingga tahun 1994 kemudian diadakan Pilkades lagi terpilihlah bapak Buyan sebagai Kades Desa Krasak sampai dengan tahun 2001 dan karena Kades Buyan terkenal dengan bisa dipercaya dan bijaksana, serta jujur maka Kades Buyan terpilih untu yang kedua kalinya jadi Kades Desa Krasak.
Karena Kades Buyan sudah 2 (dua) periode menjabat sebagai Kades dan tidak bisa mencalonkan lagi maka Istri dari Kades Buyan yang bernama Ny Antik atau lebih dikenal dengan Bu Kades Antik Aminati sampai dengan sekarang.

Nara Sumber Notulen


Muhammad Tohir Anas Mahfudh

2 comments: